ode untuk kadek

laki-laki muda yang tampan dan bertubuh jangkung itu jelas sedang terluka hatinya. pundaknya rebah, tatapnya sayu tersaput sisa-sisa air mata yang menggantung gelap pada kantung di bawah kelopak matanya. geraknya serba salah tak menentu. tanpa senyum. membisu.ia mengenakan kemeja hitam bergaris tipis merah jambu, berkain senada, dengan ikat kepala batik membebat dahinya. tanpa wajah yang Read More......

HARAPAN



Harapan terikat dengan sayap-sayap yang siap terbang bersama kupu-kupu kecil menuju birunya langit dan tergantung di balik awan hitam yang menangis dengan air mata yang hanya ada kelopak mata dan enggan turun dikala kemarau panjang.

Harapan terbelenggu di bawah kawah panas di tebing kemiskinan dan menghilangkan tawa bayi-bayi kecil yang berteriak kelaparan di kerumunan ladang yang menghijau.

Harapan karam di dasar laut yang dalam dan menenggelamkan benih-benih asa yang inginkan perubahan dan kemakmuran bagi segenap anak bangsa yang hidup dalam gelombang dan badai yang menghentikan impian dan menyimpannya di dalam kotak hitam tak bernama.

Harapan telah berganti dengan mimpi buruk yang terus menghantui anak-anak bangsa di penjuru tanah air yang telah merdeka dari penjajahan.

Harapan untuk membangun sebuah perahu telah pupus telah di buang dan mengalir dilautan kebosanan dan menghilang dengan sendirinya.

Apakah bangsa ini telah merdeka?

Tetapi harapan kami masih terpenjara dalam kapitalisme dan kepentingan pemimpin belaka.

Apakah rakyat Indonesia telah merdeka?

Ketika kebodohan, kemiskinan dan kesenjangan menjadi santapan sehari-hari yang begitu memilukan dan menyakitkan mata-mata pejuang.

Apakah Republik ini telah merdeka?

Ketika rakyatnya dibiarkan hidup dalam harapan dan mati dengan membawa harapan itu bersamanya.

Kapan kita akan merdeka????????

Read More......