lonely-lonely road...

yang berdiam diri
seribu kali meratapi
berpasrah menepi..
menghindari peri peri
menyambut pagi lagi
bilang padanya aku mampu menari
tanpa sendumu aku bebas bergemuruh
mati tetap ada di hati
tapi pergilah jauh
pelangi mewarnai warna-warna hati

suka cita lonely-lonely road
menapaki lonely-lonly road

by:1+03Zz Read More......

Kamu Pastinya Tau

kamu pastinya tau
malam itu gelap
sehingga kamu takut untuk keluar

kamu juga pastinya tau
jatuh itu sakit
sehingga kamu selalu berhat-hati

tapi...
kamu harus sadar
siang yang terang
mengintip menantimu dalam kebahagiaan

kamu juga harus mengerti
sakit itu mengajarkanmu
mengantarkan pada lembah
kesuksesan yang kau nantikan

kata-katamu sungguh sangatlah bijak...
hingga mampu membuatku masuk pada bait-bait syair cinta yang kau tuliskan dengan penuh penghayatan...
makasih ya...???
ku yakin,diluar sana banyak sekali yang lebih baik yang bisa ngebahagiain kamu sambih mengemis-ngemis memohon cintamu...
salam kwnal aza dari aku..

"Puisi yang dikirim oleh Mas Said pada komentar salah satu puisi blogs ini" Read More......

Hati yang Terluka

Wahai, hati yang terluka...
Bacakanlah semua itu dalam keharibaanNya...
Dan katakan kepadaNya: semua ini ku pasrahkan kepada Mu...

Untuk orang bodoh yang membuat Dia terluka....
Tidak sepatutnya Kau mendapatkan untaian tabir hati itu...
Dan alangkah tinggi derajat mu, walaupun kau menyakiti...

Wahai, hati yang terluka...
Sekarang torehkan lembaran baru dalam sajak berjudul "Yang Terbaik Bukanlah Dirimu"....
Dan hapuslah coretan merah dalam perjalanan mu itu..
Niscaya esok hari mimpi dan keinginan mu tertata lebih baik...

"Puisi ini aku ambil dari komentar teman di http://toppuisi.blogspot.com/2009/05/akhir-cerita.html#comments" Read More......

Rumahku Syurgaku

Sejak kecil atau setidaknya dari SD kelas 6, aku selalu bercita-cita membangun sebuah rumah kecil untukku dan keluargaku. Ayahku adalah seorang tukang kayu atau tukang yang biasa disewa orang untuk memperbaiki dan membuat rumah mereka, saat kelas 6 SD ayahku mengalami sebuah kecelakaan dan terjatuh dari lantai II ketika sedang melakukan pekerjaannya di sebuah bangunan baru dekat rumah, kaki ayah patah dan selama kurang lebih enam bulan ayah hanya di rawat di rumah dan tidak dapat melakukan kegiatan apapun juga selain mengerang kesakitan.
Kejadian itu selalu mengiang di fikiran dan hatiku, bagaimana seorang ayah membangun sebuah rumah untuk orang lain dan menghancurkan rumahnya sendiri, sejak itu ibu yang mengambil peran ayahku.... Ibu membuat kue dan dijajakan di warung-warung dekat rumah. Ayah hanya dapat membantu ibu dalam mempersiapkan kue-kue yang akan mereka jajakan itu. Aku menangis ketika melihat mereka, tapi aku hanya seorang anak kecil yang juga punya mimpi besar seperti ayahku, membangun istana untuk keluargaku
Read More......