Sejak kecil atau setidaknya dari SD kelas 6, aku selalu bercita-cita membangun sebuah rumah kecil untukku dan keluargaku. Ayahku adalah seorang tukang kayu atau tukang yang biasa disewa orang untuk memperbaiki dan membuat rumah mereka, saat kelas 6 SD ayahku mengalami sebuah kecelakaan dan terjatuh dari lantai II ketika sedang melakukan pekerjaannya di sebuah bangunan baru dekat rumah, kaki ayah patah dan selama kurang lebih enam bulan ayah hanya di rawat di rumah dan tidak dapat melakukan kegiatan apapun juga selain mengerang kesakitan.
Kejadian itu selalu mengiang di fikiran dan hatiku, bagaimana seorang ayah membangun sebuah rumah untuk orang lain dan menghancurkan rumahnya sendiri, sejak itu ibu yang mengambil peran ayahku.... Ibu membuat kue dan dijajakan di warung-warung dekat rumah. Ayah hanya dapat membantu ibu dalam mempersiapkan kue-kue yang akan mereka jajakan itu. Aku menangis ketika melihat mereka, tapi aku hanya seorang anak kecil yang juga punya mimpi besar seperti ayahku, membangun istana untuk keluargaku
Kejadian itu selalu mengiang di fikiran dan hatiku, bagaimana seorang ayah membangun sebuah rumah untuk orang lain dan menghancurkan rumahnya sendiri, sejak itu ibu yang mengambil peran ayahku.... Ibu membuat kue dan dijajakan di warung-warung dekat rumah. Ayah hanya dapat membantu ibu dalam mempersiapkan kue-kue yang akan mereka jajakan itu. Aku menangis ketika melihat mereka, tapi aku hanya seorang anak kecil yang juga punya mimpi besar seperti ayahku, membangun istana untuk keluargaku